Senin, 16 Januari 2017

Pemuda: Dahulu, Sekarang dan Akan Datang Dalam Pandangan Seorang Mahasiswa

Oleh: May Zura
Ilustrasi Kekuatan Pemuda

Pemuda dalam kamus bahasa indonesia adalah orang muda (laki-laki). Pemuda adalah golongan manusia yang masih muda, berarti pemuda disini seorang yang dapat kita lihat secara fisik sedang mengalami perkembangan emosional. Sehingga, pemuda merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan saat ini hingga masa yang akan datang, sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki semangat yang tinggi, bijaksana dalam bertindak, mampu membawa perubahan yang lebih baik dan serta mampu membendung emosionalnya sendiri. Yang dikatakan pemuda menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 adalah warga negara indonesia yang memasuki periode pertumbuhan dan perkembangan berusia 16 tahun sampai 30 tahun.
Jikalau kita lihat pengertian pemuda dalam al-qur'an bahwa disebutkan asy-syabab. Contoh-contoh pemuda yang telah dijelaskan dalam al-qur'an seperti:
    · Berani menombak dan bertindak Seperti kisah nabi ibrahim. Ia mampu bertindak dengan cara menghancurkan kaum berkala pada zamannya. Yang tetdapat dalam Q.S al-anbiyah [18] :56- 60
   · Memiliki moral (iman), berwawasan, optimis, teguh pendirian, konsisten dalam sebuah perkataan. Seperti kisah ushabul kahfi (para pemuda penghuni gua). Yang terdapat dalam Q.S al-kahfi [18] : 13-14 • Tidak putus asa, pantang mundur sebelum cita-cita tercapai. seperti nabi musa. Q.S Al-kahfi [18] : 60

Pemuda disini adalah sosok seseorang yang memiliki moralitas setara dan memiliki pola fikir yang maju. seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dapat diberikan contoh pada pemuda-pemuda yang tidak dapat dihandalkan, ia tidak mengetahui akan fungsinya. Bagaimana negara kita akan maju kalau seperti ini bukan?? Nah, mari kita coba berfikir agar bangkit dari keterpurukan sekarang ini.

Banyak pemuda yang memiliki semangat yang tinggi begitu menggelora untuk mengadakan perubahan. Tapi untuk itu saja tidaklah cukup. Kerena kita membutuhkan kecerdasan. Terutama dalam kecerdasan dalam membendung emosional, karena kecerdasan pemuda ini sangat dibutuhkan supaya negara ini maju.

Di era pra-kemerdekaan begitu menggeloranya semangat jiwa pemuda Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan mempertahankan, merebut kemerdekan, menginginkan kedaulatan dan demokrasi. Pada tanggal 28 oktober 1928 di Jakarta yang dikenal sebagai kongres pemuda II sebuah ikrar suci dengan gagahnya di ikrarkan oleh pemuda yang menjadi salah satu tonggak perjuangan yang amat penting.

Pada saat mewujudkan cita-cita ini sangat banyak menghadapi permasalahan, rintangan, hambatan dan ancaman yang akan dihadapi. Tidak ada hal lain yang membuat mereka bergerak selain rasa nasioalis mereka yang tinggi. Semua pemuda dahulu memiliki visi yang sama, hanya untuk tanah air tercinta yaitu indonesia. Tentu kita sangat mengenal kata-kata Soekarno yang pernah melontarkan “berikan aku sepuluh pemuda akan kugoncangkan dunia”, suatu pernyataan yang bukan main-main.

Masih banyak lagi gerakan pemuda yang merupakan salah satu bukti ekstensi gerakan pemuda yang merupakan salah satu bukti dan tanggung jawab pemuda untuk kepentingan rakyat indonesia dan memberikan suatu perubahan.

Pada era sekarang, dapat kita lihat bahwa pemuda saat ini sedikit demi sedikit, jiwa persatuan dan rasa nasiolismenya mulai runtuh. Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Tetapi pada faktanya sekarang, pemuda Indonesia saat ini cendrung mengkhawatirkan. Coba kita lihat di media hari ini, atau pun dikehidupan sekeliling kita. Pemuda saat ini banyak yang terjangkit dengan narkoba, seks bebas, tawuran dan penyimpangan prilaku lainnya.

Melihat kemunduran pemuda saat ini, tentunya mengundang keprihatinan. Kita mengetahui bahwa pemuda saat inilah yang akan menjadi pemimpin kita di masa depan, karena dia harus dijaga sebaik mungkin. Tapi sebelumnya perlu diteliti kembali mengapa pemuda dahulu dan sekarang itu bebeda. Saat ini masih kurangnya sistem pendidikan bagi bangsa kita dan pemuda-pemuda masih terpengaruh oleh budaya-budaya luar. Maka sangat diperlukan adanya pembangunan karakter yan baik. Dan masih banyaknya kita temukan  pemuda sekarang  mayoritas memiliki mental pragmatis dan ingin yang instan.

Bagaimana bangsa kita kedepannya, jika pemudanya saja hanya berfikir seperti itu. Bagaimana pemuda itu untuk menjadi pemimpin atau mau dipimpin, sedangkan ego dan cendrung apatisnya masih tinggi. Penyakit inilah yang dihadapi pemuda Indonesia sekarang. Inilah sebagai tugas kita anak bangsa memperhatikannya dan mengembalikan semangat pemuda. Melihat kembali sejarah-sejarah pemuda bangsa yang begitu menjunjung tanah air dan mempersiapkan diri untuk mengisi masa-masa yang akan datang dengan lebih baik.

Unknown

About Unknown

Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Universitas Islam Sumatera Utara Komisariat Pertama Diluar Pulau Jawa

Subscribe to this Blog via Email :